Senin, 07 Januari 2013

Makalah tentang Echinococcus granulosus


PENDAHULUAN
Echinococcus granulosus

Penyakit cacing pita pathogen anjing pada manusia diproduksi oleh kista-kista yang merupakan tahap larva dari cacing Echinococcus granulosus. Beni benih cacing dibentuk didalam kista kista yang mengandung 30-40 protosoleses. Setiap Protosoleses sanggup berkembang menjadi cacing dewasa.
Simtom tergantung pada lokasi kista didalam tubuh dan berkembang akibat tekanan, Infeksi atau gesekan panas organ tubuh, yang paling umum Echinococcus granulosus berkembang di lever, beberapa di otak, paru paru dan ginjal serta Jantung, kelenjar gondok dan tulang juga bisa menjadi tempat berkembang, tapi sangat jarang terjadi.
Kista didalam tubuh bisa tetap hidup atau mati terurai menjadi calcium. Mereka bisa dideteksi lewat sinar X .Prognosis umumnya bagus dan tergantung wilayah dan potensi luka dan penyebaran organ dalam tubuh. Kista yang tiba tiba pecah sebelum waktunya bisa menyebabkan alergi, Pasien yang kistanya sudah mati dan berubah menjadi kalsium masih memiliki infeksi aktif dalam dirinya.
Cacing Echinococcus granulosus
Cacing ini mempunyai 3 sampai 5 ruas, cacing ini termasuk cacing yang berukuran pendek. Cacing dewasa terdapat dalam usus halus anjing, serigala, fox dan beberapa binatang liar pemakan daging.
Larvanya disebut kista hydatid yang umumnya terdapat di dalam hati, paru-paru, jeroan lain dan jaringan-jaringan lain dari manusia, sapi, domba, babi yang ketularan larva cacing pita ini karena kemasukan telur cacing dan telur tersebut akan menetas dalam usus manusia atau hewan-hewan tersebut akan menetas dalam usus manusia atau hewan-hewan tersebut kemudian berimigrasi dan tumbuh menjadi larva (kista hydatid).
Anjing ketularan cacing pita Echinococcus granulosus ini karena makan daging terutama jeroan sapi, domba, kambing dan babi yang mengandung kista hydatid.
Hospes definitif : Anjing dan carnivora lainnya.
Manusia terinfeksi oleh stadium larva à hidatidosis (tipe unilokular)
Penyebaran : Australia, Afrika,Amerika, Eropa, RRC, Jepang, Filipina dan Arab.
http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/d.jpg?w=500
Hospes dan Nama Penyakit
•    Hospes cacing ini adalah anjing dan karnivora lainnya.
•    Parasit ini dapat menyebabkan hidatidosis.
•    Kista hidatid paru sangat berbahaya dan fatal terutama apabila kista ini pecah dapat menyebabkan shock yang berat.

MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP
          Panjang 3 – 6 mm (cacing pita terkecil dari kelompok Cestoda)
          Terdiri atas skoleks , leher dan 3 buah proglotid(1 imatur, 1 matur dan 1 gravid)
          Proglotid gravidnya  paling besar dan paling panjang.
          Cacing dewasa hidup melekat pd vilus usus halus anjing, karnivora  dan Hospes definitif lainnya.
          Telur dikeluarkan bersama tinja anjing
          Hp: kambing, domba, babi, unta,& manusia.
          Bila telur tertelan oleh hospes perantara, maka telur menetas di rongga duodenum dan embrio yang keluar menembus dinding ususà aliran limfe dan peredaran darah à alat-alat dalam spt. hati, paru, otak, ginjal, limpa, otot, tulang dll.
          Dalam organ terbentuk kista hidatid (tipe unilokular).
          Ukuran dapat sebesar buah kelapa dalam 10-20 thn.


Morfologi dan Siklus Hidup yang Lebih Spesifik :
Morfologi
• Cacing dewasa adalah cacing kecil yang berukuran 3-6 mm.
•     Skoleks bukat, dilengkapi 4 batil isap dan rostelum dengan kait-kait, mempunyai leher.
•      Mempunyai 1 proglotid imatur, 1 proglotid matur, 1 proglotid gravid

http://crocodilusdaratensis.files.wordpress.com/2010/08/d1.jpg?w=500&h=369

Cacing dewasa hidup dalam usus halus hospes definitif, panjangnya sekitar 3-6 mm yang terdiri dari skolex, leher yang pendek dan 3 segmen proglotida. Segmen yang telah masak melepaskan diri dan mengeluarkan telur yang infektif. Bila telur tertelan hospes intermedier akan berkembang menjadi “uniceluler hydatid”. Dalam waktu 5 bulan hydatid berkembang dan lapisan bagian dalamnya memproduksi protoscolic yang infektif terhadap hospes definitif. Cysta yang kecil disebut “brood capsules” berisi 10-30 protoscolic, yang biasanya menempel pada lapisan germinal. Bila hydatid termakan oleh carnivora, dinding cysta terdigesti dalam saluran pencernaan dan protoscolic akan terbebaskan dan menempel pada vili intestinum, kemudian protoscolic berkembang dan menjadi dewasa dalam waktu 56 hari dan cacing dewasa tersebut dapat tahan hidup sampai 5-6 bulan.
CACING DEWASA Echinococcus granulosus
E E   E  E  

Keterangan :
          CACING DEWASA : 0,3 - 0,8 cm
           JMLH PROG : 3
           PROG : LEBAR < PANJANG
           UTERUS : BENTUK TALI TERURAI
           PG : MONOLATERAL










Echinococcus granulosus
E       E E





Text Box: LARVA : HIDATID BENTUK GELEMBUNG

           Telur



            Daur hidup : Proglotida yang telah matang dan berisi telur melepaskan diri kemudian mengeluarkan telur infektif. Hospes intermediernya tidak tertentu, karena dapat menu;ar ke orang maupun tikus. Telur yang termakan akan menetas dalam duodenum dan mengeluarkan onchosfer yang penetrasi masuk kedalam mukosa dan tinggal di saluran limfe didaerah vili. Di lokasi tersebut cacing berkembang menjadi cysticercoid. Dalam waktu 5-6 hari cuysticercoid masuk kedalam lumen usus halus dan melekat di lokasi tersebut dan berkembang menjadi dewasa.



Daur hidup E. granulosus
H-18 E
Daur Hidup
Cacing dewasa di usus anjing → Telur dikeluarkan bersama tinja → telur tertelan hospes perantara → telur menetas di rongga duodenum → embrio yang dikeluarkan menembus dinding usus → masuk ke saluran limfe → peredaran darah → alat-alat tubuh (terbentuk kista hidatid) → kista termakan anjing → cacing dewasa
Daur hidup E. garanulosus

A-205 E
PERBEDAAN KISTA UNILOCULARIS, MULTILOCULARIS & SOENURUS
Kista unilocularis
Kista multilocularis
Soenurus
Bbtk speris/elips & tmbh dri sebesar telur ayam smp sebesar kepala bayi
Kumpulan bnyk kista yg berukuran kecil (lebih kecil dr biji kacang)
Strukturnya berada antara sistisercus dg skoleks tunggal & kista hydatid dg bnyk skoleks & kista anak
Kista tdk berwarna & berisi cairan jernih dg  bnyk skoleks di dlmnya (hydatid sand)
Kista berproliferasi dg cara bertunas keluar (exsogenous budding)
Soenurus berisi banyak skoleks tetapi tanpa kista anak
Kista secara keseluruhan bersifat neoplastik & berisi cairan spt jeli

Apabila tmbh besar, bgn tengah berdegenerasi & trbntk kavitas spt tumor ganas


Larva cacing pita
A-207 Larva cacing pita



Gambar :
B-45 Cacing dewasa E

Patologi

Patologi yang terjadi bergantung pada lokasi cyste berparasit. Bilamana ukuran hydatid membesar akan mendesak jaringan yang ditempatu sehingga fungsi jaringan terganggu. Bila hydatid tumbuh dalam sumsum tulang maka parasit tersebut tidak dapat membesar karena terbatasi oleh tulang. Tetapi bila terjadi infeksi kronis, maka akan menyebabkan nekrosis tulang, sehingga tulang menjadi tipis dan mudah patah.

Bila hydatid tumbuh pada lokasi yang tidak terbatas, maka cyste akan bertambah besar dan berisi cairan dan mengandung jutaan protoscolic dan dapat menimbulkan kematian mendadak bila cyste tersebut pecah. Cairan hydatid berupa protein yang akan dapat merangsang terjadinya shock anapylaktic.



Patologi dan Gejala Klinis
Ada beberapa hal gejala, yaitu:
1. Desakan kista hidatid
2. Cairan kista yang dapat menmbulkan reaksi alergi
3. Pecahnya kista, cairan kista masuk peredaran darah, dapat menimbulkan renjatan anaflaktik yang dapat menyebabkan kematian.
Gejala-gejala lain: hemoptisis ringan, batuk, dispnea, sakit dada yang tidak menetap, palpitasi, urtikaria.
Infeksi ditandai dengan adanya pembentukan kista tunggal unilokular atau majemuk yang membesar.

Kista hidatid di hepar  (tanda panah menunjukkan 3 kista pd lobus kanan, 2 terkalsifikasi dgn lengkap & besar pd bg belakang sebgn)
A-215 Kista hidatid di hepar

Kista hidatid di paru (pasien dg 1 kista yg besar pd paru-paru kiri)
Hidat1 A-216 Kista hidatid di paru


Diagnosis klinis
1.      Diagnosis klinik berdasarkan pertumbuhan kista/tumor yg lambat (khususnya di hepar)
2.      DD  >>>> keganasan, abses amouba, dan kista kongenital
3.      Pemeriksaan Rontgen bermanfaat untuk kista pulmonal & kista yang mengalami kalsifikasi
4.      USG hepar bermanfaat untuk mendeteksi kista hidatid

Pengobatan, Prognosis, Epidemiologi
            Pengobatan : operasi
            Prognosis : bila kista unilokuler dapat dioperasi dan diangkat
            Epidemiologi
 Daerah peternakan domba dan berhubungan erat dengan anjing

Pencegahan penyakit hidatidosis oleh E. granulosus
  1. Menghindari/mencegah anjing memakan sisa daging/bangkai hewan ternak.
  2. Mengurangi populasi anjing.
  3. Pengobatan massal thdp anjing utk membunuh cacing dewasanya.
Proteksi perorang :
  1. Hindari hubungan yg erat dg anjing, kucing & hewan karnivora lainnya.
  2. Hindari makanan  sayuran mentah/yg terkontaminasi tinja anjing.
  3. Pemeriksaan secara periodik trhdp orang-orang di daerah endemik/erat hubungannya dgn anjing, utk tes serologis tentang zat anti Echinoccocus.





Periode Inkubasi : Masa Inkubasinya beragam, dari beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Cara Kemunculan dan Efeknya Bagi Masyarakat
Penyakit cacing pita potogen anjing Echinococcus granulosus sudah mendunia dan banyak menyerang manusia dipeternakan domba, Tapi anjing kota yang makan daging domba atau sapi yang terinfeksi Echinicocus granulosus juga bisa menularkan pada manusia dikota, Begitu juga para pelancong yang dari dan menuju peternakan yang hewannya ada yang terinfeksi, bisa terkena .
Para pemburu dan penangkap anjing liar juga bisa terkena infeksi, Tapi rata rata kasus per Negara yang memiliki peternakan domba tidak begitu banyak, sekitar 16-25 kasus per tahun dengan tingkat fasilitas rendah.
Pembawa Penyakit
Anjing peliharaan merupakan pembawa cacing Echinococcus granulosus, yang bisa mengandung sampai ribuan cacing pita tanpa pernah menunjukan gejala.
Hewan karnivora lain seperti kucing tidak cocok untuk mengudang cacing parasit ini. Justru hewan herbivora lain bisa cocok, seperti sapi, domba, kambing, babi., kuda, dan unta. Hewan hewan herbivora ini bisa memakan telur cacing dari tanaman yang terpupuk oleh feses anjing, Dan ketika anjing diberikan makan daging dari hewan heewan herbivora tersebut. Khususnya Lever dan paru parunya, maka cacing dewasa masuk ke perut anjing dan mulai bertelur lagi.
Metode Penyebaran
Infeksi terhadap manusia terjadi lewat transfer telur cacing dan tangan ke mulut dari makanan yang terkontaminasi oleh feses anjing. Larva cacing menembus masuk lender usus besar, naik keatas memasuki system porial lalu terbawa aliran darah ke berbagai organ tubuh untuk menghasilkan kista tempat protosoleses sumber infeksi penyakit ini berkembang.
Namun siklus terpenting hidup cacing pita ini adalah anjing atau hewan ternak dan anjing ternak Karna biasanya sulit terdeteksi. Dan bisa tetap hidup di lever dan paru, Jantung bahkan di Otak sekalipun hewan ternaknya sudah dipotong.walau daging sudah di masak.


Penularan Antar Manusia
Penyakit kista cacing tidak ditularkan dari manusia ke manusia .
Anjing menularkan telur cacing kira kira 7 minggu setelah infeksi. Apabila anjing tidak lagi terinfeksi, Ia akan sembuh dalam waktu 1 tahun.(setelah pemberian obat cacing 80 dosis pemberian secara rutin )
Daya Tahan Manusia Terhadap Penularan.
Anak kecil lebih rentan terinfeksi ketika melakukan kontak dengan anjing yang terinfeksi karena punya kebiasaan higienis yang buruk, Namun tidak ada bukti bahwa anak anak lebih mudah terinfeksi ketimbang orang dewasa.
Cara Penanggulangan
Menjaga kebersihan badan setelah berkebun, memegang pupuk kompos dan memegang feses anjing atau bermain main dengan anjing.
Menjaga kesehatan anjing peliharaan dengan secara rutin memberikan obat cacing.
Albendazole + levamisole yang mampu mematikan cacing cacing jaringan tubuh yang bersifat parasit darah. Serta guna memutus siklus perkembangan cacing di dalam tubuh anjing.
Dalam proses penyembuhan parasit cacing harus diikuti dengan pemberian Intraver 2oo-B12. guna pemulihan anemia akibat parasit darah.
Cara Menyembuhkan
Operasi pembedahan sering kali menjadi alternative utama menyembuhkan infeksi Echinococcus granulosus bagi para dokter spesialis, Dikombinasikan dengan dosis tinggi Albendazole + Levamisole. Pengeringan jaringan tubuh local lewat ultrasonic terhadap tubuh yang sudah mengkonsumsi dosis tinggi . albendazole juga terbukti efektif bagi kista kista cacing yang menghuni lever , Paru, Jantung.
Albendazole + Levamisole juga bisa digunakan untuk menggugurkan sisa sisa cacing setelah operasi kista cacing atau setelah penyinaran.
Jenis obat cacing pirantel, praciquantel, Mabendazole. Tidak dapat digunakan sebagai pembasmi jenis cacing cacing jaringan tubuh.
Kedoteran Prof.Health Kelly,Dr.Noel Bennet.Dr.Sally Murray dam Kerry Ann O’Grady
Jakarta 04 October 2009 01:57

Pencegahan
• Infeksi dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan tinja anjing, terutama pada anak-anak.
• Meningkatkan kesadaran higienis dan sanitasi air.
• Menjaga kebersihan dan kesehatan hewan piaraan terutama anjing dan kucing.
• Cara terbaik untuk menghindari infeksi manusia adalah menghindari menelan makanan atau bahan lain yang terkontaminasi dengan kotoran anjing.
Pengobatan
•Dilakukan dengan pembedahan yang hanya berhasil pada penderita dengan kista unilokuler.
•Dengan mebendazol selama jangka waktu panjang pada dosis rendah.













Daftar Pustaka


1 komentar:

  1. permisi itu tulisannya emang putih ya? tulisan sama backgroundnya hampir sama jadi nggak kelihatan.

    BalasHapus