PENDAHULUAN
Echinococcus
granulosus
Penyakit cacing pita pathogen anjing pada manusia
diproduksi oleh kista-kista yang merupakan tahap larva dari cacing Echinococcus
granulosus. Beni benih cacing dibentuk didalam kista kista yang mengandung 30-40
protosoleses. Setiap Protosoleses sanggup berkembang menjadi cacing dewasa.
Simtom tergantung pada
lokasi kista didalam tubuh dan berkembang akibat tekanan, Infeksi atau gesekan
panas organ tubuh, yang paling umum Echinococcus granulosus berkembang di lever,
beberapa di otak, paru paru dan ginjal serta Jantung, kelenjar gondok dan
tulang juga bisa menjadi tempat berkembang, tapi sangat jarang terjadi.
Kista didalam tubuh bisa
tetap hidup atau mati terurai menjadi calcium. Mereka bisa dideteksi lewat
sinar X .Prognosis umumnya bagus dan tergantung wilayah dan potensi luka dan
penyebaran organ dalam tubuh. Kista yang tiba tiba pecah sebelum waktunya bisa
menyebabkan alergi, Pasien yang kistanya sudah mati dan berubah menjadi kalsium
masih memiliki infeksi aktif dalam dirinya.
Cacing
Echinococcus granulosus
Cacing ini mempunyai 3 sampai 5 ruas, cacing ini termasuk
cacing yang berukuran pendek. Cacing dewasa terdapat dalam usus halus anjing,
serigala, fox dan beberapa binatang liar pemakan daging.
Larvanya disebut kista hydatid yang umumnya terdapat di
dalam hati, paru-paru, jeroan lain dan jaringan-jaringan lain dari manusia,
sapi, domba, babi yang ketularan larva cacing pita ini karena kemasukan telur
cacing dan telur tersebut akan menetas dalam usus manusia atau hewan-hewan
tersebut akan menetas dalam usus manusia atau hewan-hewan tersebut kemudian
berimigrasi dan tumbuh menjadi larva (kista hydatid).
Anjing ketularan cacing pita Echinococcus granulosus ini
karena makan daging terutama jeroan sapi, domba, kambing dan babi yang
mengandung kista hydatid.
Hospes definitif : Anjing dan carnivora lainnya.
Manusia terinfeksi oleh stadium
larva à
hidatidosis (tipe unilokular)
Penyebaran : Australia, Afrika,Amerika, Eropa, RRC,
Jepang, Filipina dan Arab.
Hospes dan Nama Penyakit
• Hospes cacing ini adalah anjing dan karnivora lainnya.
• Parasit ini dapat menyebabkan hidatidosis.
• Kista hidatid paru sangat berbahaya dan fatal terutama apabila kista ini pecah dapat menyebabkan shock yang berat.
• Hospes cacing ini adalah anjing dan karnivora lainnya.
• Parasit ini dapat menyebabkan hidatidosis.
• Kista hidatid paru sangat berbahaya dan fatal terutama apabila kista ini pecah dapat menyebabkan shock yang berat.
MORFOLOGI DAN SIKLUS HIDUP
•
Panjang 3 – 6 mm (cacing
pita terkecil dari kelompok Cestoda)
•
Terdiri atas skoleks , leher
dan 3 buah proglotid(1 imatur, 1 matur dan 1 gravid)
•
Proglotid gravidnya paling besar dan paling panjang.
•
Cacing dewasa hidup melekat
pd vilus usus halus anjing, karnivora
dan Hospes definitif lainnya.
•
Telur dikeluarkan bersama
tinja anjing
•
Hp: kambing, domba, babi,
unta,& manusia.
•
Bila telur tertelan oleh
hospes perantara, maka telur menetas di rongga duodenum dan embrio yang keluar
menembus dinding ususà aliran limfe dan peredaran
darah à alat-alat dalam spt. hati, paru, otak, ginjal,
limpa, otot, tulang dll.
•
Dalam organ terbentuk kista
hidatid (tipe unilokular).
•
Ukuran dapat sebesar buah
kelapa dalam 10-20 thn.
Morfologi dan Siklus Hidup yang Lebih
Spesifik :
Morfologi
• Cacing dewasa adalah cacing kecil yang berukuran 3-6 mm.
• Skoleks bukat, dilengkapi 4 batil isap dan rostelum dengan kait-kait, mempunyai leher.
• Cacing dewasa adalah cacing kecil yang berukuran 3-6 mm.
• Skoleks bukat, dilengkapi 4 batil isap dan rostelum dengan kait-kait, mempunyai leher.
• Mempunyai 1 proglotid imatur, 1 proglotid
matur, 1 proglotid gravid
Cacing dewasa hidup dalam usus halus hospes definitif,
panjangnya sekitar 3-6 mm yang terdiri dari skolex, leher yang pendek dan 3
segmen proglotida. Segmen yang telah masak melepaskan diri dan mengeluarkan
telur yang infektif. Bila telur tertelan hospes intermedier akan berkembang
menjadi “uniceluler hydatid”. Dalam waktu 5 bulan hydatid berkembang dan
lapisan bagian dalamnya memproduksi protoscolic yang infektif terhadap hospes
definitif. Cysta yang kecil disebut “brood capsules” berisi 10-30 protoscolic,
yang biasanya menempel pada lapisan germinal. Bila hydatid termakan oleh
carnivora, dinding cysta terdigesti dalam saluran pencernaan dan protoscolic
akan terbebaskan dan menempel pada vili intestinum, kemudian protoscolic
berkembang dan menjadi dewasa dalam waktu 56 hari dan cacing dewasa tersebut
dapat tahan hidup sampai 5-6 bulan.
CACING DEWASA Echinococcus
granulosus
Keterangan
:
•
CACING DEWASA : 0,3 - 0,8
cm
•
JMLH PROG : 3
•
PROG : LEBAR
< PANJANG
•
UTERUS : BENTUK TALI TERURAI
•
PG :
MONOLATERAL
Echinococcus granulosus
Telur
Daur hidup : Proglotida yang telah
matang dan berisi telur melepaskan diri kemudian mengeluarkan telur infektif.
Hospes intermediernya tidak tertentu, karena dapat menu;ar ke orang maupun
tikus. Telur yang termakan akan menetas dalam duodenum dan mengeluarkan
onchosfer yang penetrasi masuk kedalam mukosa dan tinggal di saluran limfe
didaerah vili. Di lokasi tersebut cacing berkembang menjadi cysticercoid. Dalam
waktu 5-6 hari cuysticercoid masuk kedalam lumen usus halus dan melekat di
lokasi tersebut dan berkembang menjadi dewasa.
Daur hidup E. granulosus
Daur
Hidup
Cacing dewasa
di usus anjing → Telur dikeluarkan bersama tinja → telur tertelan hospes
perantara → telur menetas di rongga duodenum → embrio yang dikeluarkan menembus
dinding usus → masuk ke saluran limfe → peredaran darah → alat-alat tubuh
(terbentuk kista hidatid) → kista termakan anjing → cacing dewasa
Daur hidup E. garanulosus
PERBEDAAN
KISTA UNILOCULARIS, MULTILOCULARIS & SOENURUS
Kista unilocularis
|
Kista multilocularis
|
Soenurus
|
Bbtk
speris/elips & tmbh dri sebesar telur ayam smp sebesar kepala bayi
|
Kumpulan
bnyk kista yg berukuran kecil (lebih kecil dr biji kacang)
|
Strukturnya berada antara
sistisercus dg skoleks tunggal & kista hydatid dg bnyk skoleks &
kista anak
|
Kista
tdk berwarna & berisi cairan jernih dg
bnyk skoleks di dlmnya (hydatid sand)
|
Kista
berproliferasi dg cara bertunas keluar (exsogenous budding)
|
Soenurus berisi banyak
skoleks tetapi tanpa kista anak
|
Kista
secara keseluruhan bersifat neoplastik & berisi cairan spt jeli
|
||
Apabila
tmbh besar, bgn tengah berdegenerasi & trbntk kavitas spt tumor ganas
|
Larva cacing pita
Gambar :
Patologi
Patologi
yang terjadi bergantung pada lokasi cyste berparasit. Bilamana ukuran hydatid
membesar akan mendesak jaringan yang ditempatu sehingga fungsi jaringan
terganggu. Bila hydatid tumbuh dalam sumsum tulang maka parasit tersebut tidak
dapat membesar karena terbatasi oleh tulang. Tetapi bila terjadi infeksi
kronis, maka akan menyebabkan nekrosis tulang, sehingga tulang menjadi tipis
dan mudah patah.
Bila
hydatid tumbuh pada lokasi yang tidak terbatas, maka cyste akan bertambah besar
dan berisi cairan dan mengandung jutaan protoscolic dan dapat menimbulkan
kematian mendadak bila cyste tersebut pecah. Cairan hydatid berupa protein yang
akan dapat merangsang terjadinya shock anapylaktic.
Patologi
dan Gejala Klinis
Ada beberapa
hal gejala, yaitu:
1. Desakan
kista hidatid
2. Cairan kista
yang dapat menmbulkan reaksi alergi
3. Pecahnya
kista, cairan kista masuk peredaran darah, dapat menimbulkan renjatan
anaflaktik yang dapat menyebabkan kematian.
Gejala-gejala
lain: hemoptisis ringan, batuk, dispnea, sakit dada yang tidak menetap,
palpitasi, urtikaria.
Infeksi
ditandai dengan adanya pembentukan kista tunggal unilokular atau majemuk yang
membesar.
Kista hidatid di hepar (tanda panah menunjukkan 3 kista pd lobus kanan, 2 terkalsifikasi dgn lengkap & besar pd bg belakang sebgn)
Kista hidatid di paru (pasien dg
1 kista yg besar pd paru-paru kiri)
Diagnosis klinis
1. Diagnosis klinik berdasarkan
pertumbuhan kista/tumor yg lambat (khususnya di hepar)
2. DD
>>>> keganasan, abses amouba, dan kista kongenital
3. Pemeriksaan Rontgen bermanfaat untuk
kista pulmonal & kista yang mengalami kalsifikasi
4. USG hepar bermanfaat untuk
mendeteksi kista hidatid
Pengobatan,
Prognosis, Epidemiologi
•
Pengobatan :
operasi
•
Prognosis :
bila kista unilokuler dapat dioperasi dan diangkat
•
Epidemiologi
– Daerah peternakan domba dan berhubungan erat dengan anjing
Pencegahan penyakit hidatidosis oleh
E. granulosus
- Menghindari/mencegah anjing memakan sisa
daging/bangkai hewan ternak.
- Mengurangi populasi anjing.
- Pengobatan massal thdp anjing utk membunuh
cacing dewasanya.
Proteksi perorang :
- Hindari hubungan yg erat dg anjing, kucing
& hewan karnivora lainnya.
- Hindari makanan sayuran mentah/yg terkontaminasi tinja
anjing.
- Pemeriksaan secara periodik trhdp orang-orang
di daerah endemik/erat hubungannya dgn anjing, utk tes serologis tentang
zat anti Echinoccocus.
Periode Inkubasi : Masa
Inkubasinya beragam, dari beberapa bulan sampai beberapa tahun.
Cara
Kemunculan dan Efeknya Bagi Masyarakat
Penyakit cacing pita
potogen anjing Echinococcus granulosus sudah mendunia dan banyak menyerang
manusia dipeternakan domba, Tapi anjing kota yang makan daging domba atau sapi
yang terinfeksi Echinicocus granulosus juga bisa menularkan pada manusia
dikota, Begitu juga para pelancong yang dari dan menuju peternakan yang
hewannya ada yang terinfeksi, bisa terkena .
Para pemburu dan penangkap
anjing liar juga bisa terkena infeksi, Tapi rata rata kasus per Negara yang
memiliki peternakan domba tidak begitu banyak, sekitar 16-25 kasus per tahun
dengan tingkat fasilitas rendah.
Pembawa Penyakit
Anjing peliharaan
merupakan pembawa cacing Echinococcus granulosus, yang bisa mengandung sampai
ribuan cacing pita tanpa pernah menunjukan gejala.
Hewan karnivora lain seperti kucing
tidak cocok untuk mengudang cacing parasit ini. Justru hewan herbivora lain
bisa cocok, seperti sapi, domba, kambing, babi., kuda, dan unta. Hewan hewan
herbivora ini bisa memakan telur cacing dari tanaman yang terpupuk oleh feses
anjing, Dan ketika anjing diberikan makan daging dari hewan heewan herbivora
tersebut. Khususnya Lever dan paru parunya, maka cacing dewasa masuk ke perut
anjing dan mulai bertelur lagi.
Metode
Penyebaran
Infeksi terhadap manusia
terjadi lewat transfer telur cacing dan tangan ke mulut dari makanan yang terkontaminasi
oleh feses anjing. Larva cacing menembus masuk lender usus besar, naik keatas
memasuki system porial lalu terbawa aliran darah ke berbagai organ tubuh untuk
menghasilkan kista tempat protosoleses sumber infeksi penyakit ini berkembang.
Namun siklus terpenting
hidup cacing pita ini adalah anjing atau hewan ternak dan anjing ternak Karna
biasanya sulit terdeteksi. Dan bisa tetap hidup di lever dan paru, Jantung
bahkan di Otak sekalipun hewan ternaknya sudah dipotong.walau daging sudah di
masak.
Penularan
Antar Manusia
Penyakit kista cacing tidak ditularkan
dari manusia ke manusia .
Anjing menularkan telur
cacing kira kira 7 minggu setelah infeksi. Apabila anjing tidak lagi
terinfeksi, Ia akan sembuh dalam waktu 1 tahun.(setelah pemberian obat cacing
80 dosis pemberian secara rutin )
Anak kecil lebih rentan
terinfeksi ketika melakukan kontak dengan anjing yang terinfeksi karena punya
kebiasaan higienis yang buruk, Namun tidak ada bukti bahwa anak anak lebih mudah
terinfeksi ketimbang orang dewasa.
Menjaga kebersihan badan
setelah berkebun, memegang pupuk kompos dan memegang feses anjing atau bermain
main dengan anjing.
Menjaga kesehatan anjing peliharaan
dengan secara rutin memberikan obat cacing.
Albendazole + levamisole
yang mampu mematikan cacing cacing jaringan tubuh yang bersifat parasit darah.
Serta guna memutus siklus perkembangan cacing di dalam tubuh anjing.
Dalam proses penyembuhan
parasit cacing harus diikuti dengan pemberian Intraver 2oo-B12. guna pemulihan
anemia akibat parasit darah.
Operasi pembedahan sering
kali menjadi alternative utama menyembuhkan infeksi Echinococcus granulosus
bagi para dokter spesialis, Dikombinasikan dengan dosis tinggi Albendazole + Levamisole.
Pengeringan jaringan tubuh local lewat ultrasonic terhadap tubuh yang sudah
mengkonsumsi dosis tinggi . albendazole juga terbukti efektif bagi kista kista
cacing yang menghuni lever , Paru, Jantung.
Albendazole + Levamisole
juga bisa digunakan untuk menggugurkan sisa sisa cacing setelah operasi kista
cacing atau setelah penyinaran.
Jenis obat cacing
pirantel, praciquantel, Mabendazole. Tidak dapat digunakan sebagai pembasmi
jenis cacing cacing jaringan tubuh.
Kedoteran
Prof.Health Kelly,Dr.Noel Bennet.Dr.Sally Murray dam Kerry Ann O’Grady
Jakarta 04 October
2009 01:57
Pencegahan
• Infeksi dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan tinja anjing, terutama pada anak-anak.
• Infeksi dapat dicegah dengan menghindari kontak dengan tinja anjing, terutama pada anak-anak.
•
Meningkatkan kesadaran higienis dan sanitasi air.
•
Menjaga kebersihan dan kesehatan hewan piaraan terutama anjing dan kucing.
•
Cara terbaik untuk menghindari infeksi manusia adalah menghindari menelan
makanan atau bahan lain yang terkontaminasi dengan kotoran anjing.
Pengobatan
•Dilakukan dengan pembedahan yang hanya berhasil pada penderita dengan kista unilokuler.
•Dengan mebendazol selama jangka waktu panjang pada dosis rendah.
•Dilakukan dengan pembedahan yang hanya berhasil pada penderita dengan kista unilokuler.
•Dengan mebendazol selama jangka waktu panjang pada dosis rendah.
Daftar Pustaka
permisi itu tulisannya emang putih ya? tulisan sama backgroundnya hampir sama jadi nggak kelihatan.
BalasHapus